Tidakkah engkau melihat bagaimana mata ini mencari sosokmu dalam balutan rindu?
Menerawang setiap gerak-gerikmu dengan mengintipmu diantara dinding sunyi yang gagu, menelusuri dunia maya hanya untuk menemukan kosakatamu. Rindu itu pelan-pelan menjalar diseluruh tubuhku, membekukan darahku. Hah? Bagaimana bisa rindu menjadi sangat berbahaya? Ataukah aku yang berlebihan mengartikannya? Rasanya tidak. Karena seperti yang kukatakan rindu itu kebenaran.
Haaaahhh...
Kenapa rindu itu sangat betah mengganggu malamku?
Kenapa?!
Dan kenapa juga engkau masih betah membuatku menjadi sosok yang bungkam dan tidak memperdulikan diriku sendiri?
Memaksaku untuk mengatakan hal yang sama berkali-kali meski itu sudah menjadi basi.
Karena rasanya ini sudah berulang kali tertulis disini, tapi tidak pernah terbaca olehmu saja.
Baca ki tabe' :)
Tdk mw ka baca. Karena terpaku sm blognya :)
BalasHapusBaca dulu :)
Hapus